Monday, August 27, 2007

Anoreksia, Tren atau Kelainan?


Anda tentu mengenal super model Kate Moss? Badannya yang kurus tanpa daging pernah menjadi ikon kecantikan. Kalau mau dibilang cantik harus berbadan serata papan seperti dia. Mesti mengerikan, namun ternyata banyak gadis terobsesi ingin mempunyai badan sekurus Kate. Super model mantan pacar Johnny Depp ini dituding mengidap Anoreksia nervosa untuk mempertahankan badan bak tanpa daging. Sebagian kita barangkali bertanya, apa sih Anoreksia nervosa? Apakah ini semacam penyakit atau tren yang banyak dianut selebriti kelas dunia?
Yang perlu dicatat adalah: Anoreksia nervosa merupakan kelainan, bukan tren. Biasanya penderita Anoreksia ditandai dengan perubahan gambaran tubuh sendiri, munculnya ketakutan luar biasa akan kegemukan, penolakan untuk mempertahankan berat badan normal sehingga mereka ngotot diet mati-matian agar mendapat badan super kurus, atau bahkan memuntahkan kembali makanan yang sempat ditelan dan masuk ke lambung (kelainannya disebut Bulimia), hilangnya siklus menstruasi pada wanita. Sekitar 95% penderita Anoreksia adalah perempuan. Tak mengherankan, soalnya jika dikaitkan dengan isu kecantikan, para perempuan lebih gampang 'diintimidasi' termasuk gambaran tentang tubuh ideal (atau super kurus) agar bisa disebut 'cantik'.
Kapan kelainan Anoreksia muncul? Biasanya mulai timbul pada masa remaja atau dewasa. Penyakit ini biasanya menyerang mereka yang berasal dari kalangan sosial ekonomi menengah atas. Mereka yang hidup pas-pasan tak harus mengalami Anoreksia untuk tetap kurus kan.Berdasarkan derajatnya, Anoreksia bisa bersifat ringan dan sementara atau berat dan berlangsung lama. Apa sih penyebab kelainan ini? Sejauh ini penyebab pasti tidak diketahui, namun faktor sosial tampaknya memegang peran penting. Penderita ingin kurus karena merasa dengan badan gemuk menjadi tidak menarik, tak sehat serta tidak diinginkan lingkungan.
Bagaimana gejala orang dengan kelainan Anoreksia? Jika kelainan ini terjadi pada perempuan, yang bersangkutan menjadi sangat teliti dan kompulsif dengan standar tinggi untuk berprestasi dan sukses. Indikasi awal dari kecenderungan terjadinya kelainan ini adalah meningkatnya perhatian terhadap makanan dan berat badan, bahkan pada penderita yang sebelumnya sudah kurus.Keasyikan dan kecemasan mengenai berat badan semakin meningkat, sejalan dengan semakin kurusnya badan penderita. Meski sudah kurus, penderita tetap merasa gemuk, selalu menyangkal jika hal itu salah. Meski merasa lapar, mereka akan mengabaikannya, karena merasa takut 'gemuk'. Penderita merasa dirinya 'normal' dan tidak ada yang salah dengan hal tersebut, sehingga tidak merasa ke dokter. Orang dengan Anoreksia nafsu makannya berkurang, meski sebenarnya penderita anoreksia lapar dan berselera terhadap makanan.