Wednesday, February 20, 2008

Cuma Ngingetin Bahaya Rokok..

Merokok memang merupakan kebiasan yang sangat sulit untuk dihilangkan. Nikotin, zat yang ada dalam rokok dapat menghasilkan beragam efek di dalam tubuh. Beberapa efek yang ditimbulkan diantaranya adalah mampu menstimulasi tubuh dan sekaligus membuat orang merasa relaks. Zat ini juga mampu mempengaruhi senyawa kimia di dalam otak dan memicu munculnya hormon dopamine, sehingga ketika seseorang selesai menghisap rokok, ia akan merasa nyaman untuk beberapa saat. Semakin lama orang mengkonsumsi rokok, maka semakin banyak kandungan nikotin yang dalam tubuhnya dan pada akhirnya semakin besar pula ketergantungan orang tersebut pada rokok.

Dari berbagai studi yang telah dilakukan, terbukti nikotin yang ada dalam rokok menimbulkan efek kecaduan yang sama seperti halnya heroin atau kokain. Hal inilah yang menyebabkan mengapa banyak para pecandu rokok yang tidak mudah lepas dari kebiasaan merokok walaupun mereka sadar akan bahaya yang ditimbulkannya.

Menurut hasil studi Pfizer Inc. pada tahun 2006, lebih dari separuh perokok yang berusaha berhenti umumnya mengalami kegagalan setidaknya tiga kali. Sedangkan sebanyak 80% dari mereka yang gagal tersebut biasanya hanya mengadalkan keinginan yang kuat semata untuk berhenti merokok. Beranjak dari fakta ini, maka faktor dukungan dari pihak lain seperti lingkungan sangat diperlukan.

Untuk lebih jelasnya berikut ini terdapat zat-zat berbahaya yang ada dalam rokok:

1. Nikotin: Zat yang ada dalam tembakau dan akan meningkatkan denyut jantung serta tekanan darah jika bercampur dengan karbon monoksida. Hal ini pada akhirnya akan membebani kerja jantung dan pembuluh darah yang pada gilirannya dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.

2. Karbon Monoksida: Zat yang mampu mengikat dan menyerobot oksigen yang terdapat pada otak, otot dan jaringan otot sehingga membuat seluruh tubuh khususnya jantung terpaksa bekerja keras.

Bagaimana Jika Ingin Berhenti?

Satu kata kunci untuk merujuk keinginan untuk berhenti merokok ini, yaitu Kemauan Keras. Hal senada juga disampaikan oleh DR. Menaldi seorang ahli kesehatan, dikatakan bahwa keinginan kuat pasien sangat menentukan berhasil atau tidaknya keinginan merokok ditambah bantuan dari lingkungan dan dokter.

Pengobatan untuk berhenti merokok saat ini memang telah tersedia, seperti terapi pangganti nikotin dalam bentuk permen, plester, dan semprot hidung. Dan baru-baru ini juga dikembangkan dan segera beredar obat yang prinsip kerjanya menghalangi munculnya dopamin sehingga para perokok tidak lagi merasakan nikmatnya merokok setelah minum obat ini. Cara lain yang kini juga dikenal dalam masyarakat adalah hipnoterapi, terapi kombinasi podorachidian dan EFT.